Dalam era digital saat ini, banyak organisasi dan perusahaan mempertimbangkan untuk menggunakan sistem penyimpanan data. Penyimpanan tersebut yaitu On-Premise dan Cloud Storage.
Pengertian Penyimpanan On-Premise
Penyimpanan On-Premises merujuk pada metode penyimpanan data di perangkat keras lokal seperti server, komputer, atau perangkat lainnya. Misalnya, dengan membeli dan mengatur server di kantor, tim dapat menyimpan data di server tersebut. Sistem ini dikelola secara lokal dan dikenal sebagai “On-Prem Storage”. Dalam penyimpanan On-Premises, organisasi memiliki perangkat keras dan bertanggung jawab atas biaya dan pemeliharaannya, serta perlu memastikan keamanan dan efisiensi sistem melalui pembaruan perangkat lunak dan lisensi yang tepat.
Kelebihan Penyimpanan On-Premise
Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda mungkin mempertimbangkan penyimpanan On-Premises untuk bisnis Anda, di antaranya:
- Keamanan yang lebih tinggi: Dalam menghadapi kekhawatiran tentang pelanggaran data, penyimpanan On-Premises dapat memberikan keamanan yang lebih tinggi karena sulit diakses oleh peretas jarak jauh. Dengan menyimpan data secara offline, bisnis dapat mencegah para penjahat siber untuk mengambil data mereka.
- Penggunaan offline: Keuntungan unik dari penyimpanan On-Prem adalah kemampuannya untuk digunakan tanpa harus terhubung ke internet. Ini memungkinkan akses ke jaringan internal kapan saja, bahkan jika sistem offline.
- Biaya internet yang lebih rendah: Dengan menyimpan data offline, bisnis dapat menghemat biaya internet bulanan mereka. Penyimpanan On-Premises menghilangkan kebutuhan akan internet super cepat agar tim dapat mengakses file. Ini memungkinkan untuk memilih rencana internet yang lebih terjangkau yang memenuhi kebutuhan dasar organisasi.
Kekurangan Penyimpanan On-Premise
Meskipun penyimpanan On-Premises dapat memberikan kenyamanan, namun bukan solusi yang paling efektif secara biaya untuk setiap organisasi. Beberapa kekurangan dari penyimpanan On-Premises antara lain:
- Biaya pemeliharaan yang tinggi: Biaya pembelian server dan software yang dibutuhkan bisa mencapai ribuan dolar. Belum termasuk biaya untuk menyiapkan hardware penyimpanan Anda yang bisa menjadi mahal jika Anda membutuhkan dukungan TI tambahan untuk menjalankannya. Jika tim TI internal tersedia, mereka harus menyediakan waktu untuk memelihara penyimpanan On-Premises dan memastikan keamanannya, yang bisa mengalihkan fokus mereka dari kebutuhan TI lain dalam bisnis Anda.
- Kesulitan dalam meningkatkan skala: Penyimpanan On-Premises membutuhkan penyimpanan fisik di lokasi, sehingga meningkatkan skala bisnis Anda memerlukan lebih banyak perencanaan. Jika Anda memerlukan lebih banyak ruang penyimpanan atau membuka kantor baru, Anda perlu menginstal hardware baru dan meminta ahli TI membangun sistem baru. Proses ini bisa memakan waktu dan mahal untuk bisnis yang sedang berkembang.
- Risiko kehilangan data yang lebih tinggi: Dengan penyimpanan On-Premises, jika sistem Anda mengalami kerusakan, Anda bisa kehilangan data Anda selamanya. Risiko ransomware meningkatkan perhatian terhadap hal ini. Jika peretas menyusup ke sistem Anda dan mengunci Anda keluar, Anda harus memilih antara membayar tebusan atau kehilangan data Anda. Bahkan jika Anda membayar tebusan, ada risiko bahwa peretas akan menghapus file Anda.
Pengertian Penyimpanan Cloud
Saat data disimpan di cloud, ini mengacu pada jaringan server jarak jauh yang dikelola secara remote, dirancang untuk memberikan akses data yang aman bagi semua pihak yang terlibat. Ada banyak jenis penyimpanan cloud, dan terdapat beberapa penyedia yang berbeda.
Microsoft dan Amazon, perusahaan teknologi besar, menawarkan layanan penyimpanan cloud, bersama dengan beberapa penyedia yang lebih kecil. Kuncinya adalah memilih penyedia penyimpanan cloud berkualitas yang unggul dalam hal keamanan, keandalan, dan sejumlah manfaat lainnya.Dalam beberapa tahun terakhir, penyimpanan cloud telah menjadi tersedia untuk bisnis dari segala ukuran. Untuk mengakses data Anda, yang Anda butuhkan hanyalah perangkat Anda dan koneksi internet, sehingga memudahkan tim Anda untuk tetap terhubung.
Kelebihan Penyimpanan Cloud
Penyimpanan cloud adalah pilihan yang baik untuk perusahaan Anda karena memiliki beberapa keuntungan, seperti:
a. Mengurangi tanggung jawab staf TI Dengan penyimpanan cloud, perusahaan lain yang akan mengelola penyimpanan Anda sehingga staf TI Anda tidak perlu membuang waktu untuk menginstal patch atau pembaruan perangkat lunak baru, sehingga mereka dapat fokus pada tugas-tugas lain.
b. Menghilangkan pengeluaran modal Penyimpanan cloud dianggap sebagai pengeluaran operasional dan tidak memerlukan investasi awal yang besar seperti penyimpanan di tempat yang memerlukan pembelian peralatan dan instalasi di kantor. Dengan penyimpanan cloud, perusahaan hanya membayar biaya bulanan yang terjangkau.
c. Menyesuaikan dengan anggaran Anda Sebagian besar perusahaan penyimpanan berbasis cloud dapat menyesuaikan harga mereka dan fitur penyimpanan untuk memenuhi anggaran perusahaan Anda. Anda dapat menambahkan, mengurangi atau menyesuaikan rencana penyimpanan Anda sesuai kebutuhan Anda.
d. Melakukan backup data secara teratur Penyimpanan cloud menawarkan backup data yang lebih mudah dan aman. Jika terjadi masalah pada komputer atau file lokal, perusahaan dapat dengan mudah menemukan informasi yang hilang. Ini membantu perusahaan meminimalkan risiko kehilangan informasi penting.
e. Menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda Penyimpanan cloud dapat dengan mudah diperluas dan diubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dibandingkan dengan server perusahaan sendiri yang memerlukan instalasi perangkat keras baru, server berbasis cloud dapat dengan cepat diperluas untuk memenuhi kebutuhan perusahaan Anda, terutama bagi perusahaan yang sedang berkembang.
Kekurangan Penyimpanan Cloud
Meskipun penyimpanan cloud dapat menjadi pilihan yang baik untuk banyak bisnis, tetapi terdapat beberapa kelemahan. Beberapa kekurangan penyimpanan cloud adalah sebagai berikut:
Biaya yang meningkat dengan skalabilitas Meskipun penyimpanan cloud memudahkan peningkatan skala penyimpanan data perusahaan, biaya dapat melonjak tanpa terkelola dengan baik. Karena penyimpanan cloud adalah layanan berbasis konsumsi, semakin banyak layanan yang diperlukan perusahaan Anda, semakin besar biayanya. Untuk memastikan bahwa Anda tidak secara tidak sengaja meningkatkan rencana Anda, Anda harus menugaskan seseorang di tim Anda untuk mengelola penyimpanan cloud Anda agar bisa memberi informasi tentang penggunaan penyimpanan Anda.
Akses hanya online Setiap solusi penyimpanan cloud memerlukan koneksi internet yang cepat dan andal. Koneksi yang lambat dapat membuat pengaksesan file menjadi menjengkelkan bahkan menyebalkan untuk tim Anda. Dan jika terjadi pemadaman internet, Anda dapat kehilangan akses sepenuhnya ke file penting, menunda operasi bisnis Anda.
Jika bisnis Anda memiliki banyak karyawan yang membutuhkan akses terus-menerus ke file bersama, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk memiliki koneksi internet cadangan, seperti internet nirkabel dengan koneksi ethernet tambahan, untuk memastikan tim Anda dapat mengakses server cloud Anda.
Data yang kurang aman Menyimpan file Anda di tempat yang berbeda dapat menjadi solusi yang nyaman bagi perusahaan yang tidak ingin menginvestasikan dalam perangkat penyimpanan di tempat. Namun, menyimpan file Anda di cloud memungkinkan data Anda rentan terhadap kebocoran. Tidak hanya mempercayakan perusahaan pihak ketiga untuk melindungi data Anda, tetapi bisnis Anda juga dapat diakses oleh peretas jarak jauh. Banyak pelanggaran data dan serangan ransomware terjadi karena penjahat memanfaatkan penyimpanan cloud untuk menyusup ke dalam sistem dan menginfeksi malware.
Perbandingan Penyimpanan On-Premise dengan Cloud
On Premise dan Cloud adalah dua model penyimpanan dan pengelolaan data yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara On Premise dan Cloud:
a.Lokasi Penyimpanan Berbeda
Pada On Premise, data disimpan di server yang terletak di lokasi fisik perusahaan. Sebaliknya, pada Cloud, data disimpan pada server milik penyedia layanan cloud dan diakses melalui internet.
b.Sifat Finansial On Premise VS Cloud Berbeda
On Premise adalah model yang memerlukan investasi modal besar pada awalnya untuk membeli perangkat keras dan perangkat lunak. Setelah itu, biaya pemeliharaan dan peningkatan akan menjadi tanggung jawab perusahaan. Di sisi lain, model Cloud membebaskan perusahaan dari tanggung jawab mengelola perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga biaya dilakukan dengan skala opex bulanan atau tahunan.
c.Peran Personel Pemeliharaan Berbeda
On Premise memerlukan personel IT internal untuk memelihara dan mengelola perangkat keras dan perangkat lunak. Di sisi lain, model Cloud membebaskan perusahaan dari tanggung jawab mengelola perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga personel IT hanya memastikan bahwa koneksi internet perusahaan berfungsi dengan baik.
d.Diferensiasi Objek Aplikasi
Pada On Premise, perusahaan memegang kendali penuh atas aplikasi yang digunakan dan dapat menyesuaikan aplikasi tersebut dengan kebutuhan mereka. Pada model Cloud, aplikasi disediakan oleh penyedia layanan cloud dan perusahaan hanya dapat menggunakannya sesuai dengan layanan yang disediakan oleh penyedia. Sebagai tambahan, penyedia layanan cloud menyediakan pilihan paket layanan yang berbeda, sehingga perusahaan dapat memilih paket layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka