Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah teknologi yang membantu menghasilkan pengetahuan yang sesuai untuk pengambil keputusan yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang tepat, dengan biaya yang tepat. SPK membantu dalam menyaring dan menganalisis data dalam jumlah besar, mengumpulkan informasi komprehensif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan mendukung proses pengambilan keputusan.
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Para Ahli
1. Little
SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani masalah terstruktur dan tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
2. Bonczek, dkk
SPK adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu sistem bahasa (menghubungkan pengguna dengan komponen lainnya), sistem pengetahuan (penyimpanan pengetahuan tentang masalah domain) dan sistem pemrosesan masalah (manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).
3. Dewanto, J.I., dan Adhikara, A.MF
SPK adalah sistem yang digunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan masalah untuk membantu pengambil keputusan (manajer) dalam menentukan keputusan. Namun, SPK tidak menggantikan peran manajer, tetapi hanya memberikan pertimbangan.
4. Keen, P.G.W
SPK adalah produk dari proses pengembangan di mana pengguna, pembangun, dan SPK itu sendiri memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
a.Data Management. Ini termasuk pengelolaan database yang berisi data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (DBMS).
b. Model Management. Ini melibatkan penggunaan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau berbagai model kuantitatif lainnya, yang memberikan kemampuan analitis bagi sistem, dan memerlukan perangkat lunak manajemen.
c. Communication (dialog subsystem). Pengguna dapat berkomunikasi dengan dan memberikan perintah pada Sistem Pendukung Keputusan (DSS) melalui subsistem ini. Ini menyediakan antarmuka pengguna.
d. Knowledge Management. Subsistem opsional ini dapat mendukung subsistem lain atau berfungsi sebagai komponen yang mandiri.
Elemen Penting Sistem Pendukung Keputusan
Secara konsep Secara konseptual, ada tiga elemen yang terkait dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Berikut ini adalah penjabaran dari setiap elemen yang terkait dalam SPK:
1. Masalah
Dalam SPK, terdapat beberapa jenis masalah yang dapat dihadapi, yaitu Masalah Terstruktur, Masalah Semi Terstruktur, dan Masalah Tidak Terstruktur. Setiap jenis masalah memiliki tingkat kestrukturan yang berbeda dan memerlukan pendekatan yang sesuai dalam proses pengambilan keputusan.
2. Solusi
Dalam SPK, terdapat berbagai jenis solusi dalam pemecahan masalah. Beberapa contoh solusi tersebut termasuk Multi Attribute Decision Making (MADM) seperti Metode Simple Additive Weighting (SAW), Metode Weight Product (WP), Metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Metode TOPSIS, dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) seperti Metode Promethee, Metode Electre, Metode Oreste, Metode Entropi, dan lain-lain. Terdapat pula Metode Multi Factor Evaluation Process (MFEP), Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT), serta Metode FMADM (Fuzzy Multi Attribute Decision Making) yang meliputi F-AHP, F-SAW, dan lain-lain.
3. Hasil
Hasil atau keluaran dari SPK adalah keputusan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk kebijakan dalam penyelesaian masalah yang diteliti atau dibahas. Keputusan ini merupakan hasil dari proses pengambilan keputusan, dimana manajer memilih strategi atau tindakan yang dianggap sebagai solusi terbaik untuk masalah yang ada.
Jenis Sistem Pendukung Keputusan
1. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Komunikasi- Memungkinkan perusahaan untuk mendukung tugas-tugas yang membutuhkan lebih dari satu orang untuk bekerja pada tugas tersebut. Ini mencakup penggunaan alat terintegrasi seperti Microsoft SharePoint Workspace dan Google Docs.
2. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Model- Memungkinkan akses dan pengelolaan model-model keuangan, organisasi, dan statistik. Data dikumpulkan, dan parameter ditentukan menggunakan informasi yang disediakan oleh pengguna. Informasi tersebut dibentuk menjadi model pengambilan keputusan untuk menganalisis situasi. Contoh dari Sistem Pendukung Keputusan berbasis model adalah Dicodess – sebuah Sistem Pendukung Keputusan berbasis model open-source.
3. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Pengetahuan- Menyediakan solusi faktual dan khusus untuk situasi menggunakan fakta-fakta, prosedur, aturan, atau struktur pengambilan keputusan interaktif seperti bagan alur.
4. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Dokumen- Mengelola informasi yang tidak terstruktur dalam berbagai format elektronik.
5. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Data- Membantu perusahaan dalam menyimpan dan menganalisis data internal dan eksternal.
Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan:
- Meningkatkan kualitas keputusan- SPK membantu mengumpulkan dan menganalisis data dengan cepat, sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan relevan. Hal ini membantu pengambil keputusan dalam membuat keputusan yang lebih baik.
- Efisiensi dalam pengambilan keputusan- Dengan menggunakan SPK, proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. SPK dapat mengotomatiskan beberapa langkah dalam analisis data dan menyediakan alat bantu yang mempermudah pengambilan keputusan.
- Mendukung pengambilan keputusan yang kompleks- SPK dapat mengelola dan menganalisis berbagai jenis data serta menerapkan model dan algoritma yang kompleks. Ini memungkinkan pengambil keputusan untuk menghadapi masalah yang kompleks dengan lebih baik dan menghasilkan keputusan yang lebih tepat.
- Mendukung kolaborasi- SPK dapat digunakan oleh tim atau kelompok dalam proses pengambilan keputusan. Ini memungkinkan berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, berbagi informasi, dan bekerja sama dalam mengambil keputusan.
Kelemahan Sistem Pendukung Keputusan:
- Keterbatasan data- SPK sangat tergantung pada data yang tersedia. Jika data yang digunakan tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak relevan, maka hasil analisis dan keputusan yang dihasilkan juga akan terpengaruh.
- Biaya dan kompleksitas- Implementasi dan pengoperasian SPK dapat melibatkan biaya yang signifikan. Selain itu, penggunaan SPK yang kompleks juga membutuhkan pelatihan dan keahlian khusus bagi pengguna.
- Ketergantungan pada teknologi- SPK membutuhkan infrastruktur teknologi yang memadai dan perangkat lunak yang diperlukan. Gangguan teknis atau kegagalan sistem dapat mempengaruhi ketersediaan dan kinerja SPK.
- Ketergantungan pada input manusia- Meskipun SPK dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan, keputusan akhir tetap bergantung pada penilaian dan interpretasi manusia. Kesalahan atau bias manusia dapat mempengaruhi hasil yang dihasilkan oleh SPK.