Apa Itu Agile?
Agile adalah sebuah metode pengembangan perangkat lunak atau perangkat lunak yang digunakan berulang kali. Metode Agile memberikan fleksibilitas dan fokus pada kolaborasi antar tim untuk menghasilkan produk yang lebih baik. Metode Agile menekankan pada adaptasi cepat terhadap perubahan yang terjadi dalam proses pengembangan.
Tujuan Metode Agile
Metode Agile adalah pendekatan pengembangan aplikasi yang memiliki beberapa tujuan utama:
- Aplikasi Bermutu Tinggi dan Berfungsi Baik
Agile bertujuan menciptakan aplikasi berkualitas tinggi dan berfungsi dengan baik untuk memberikan nilai maksimal kepada pengguna. - Pengembangan yang Terkontrol
Agile mengutamakan kontrol biaya dan waktu dalam pengembangan aplikasi, sehingga proses tetap efisien. - Iteratif dan Adaptif
Pengembangan dilakukan secara bertahap dan dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pengguna. - Kolaborasi Tim
Tim bekerja sama dengan baik dan rutin melakukan pembahasan untuk mencapai hasil terbaik. - Pengujian Terus-menerus
Pengujian dilakukan secara berulang untuk memastikan kualitas aplikasi tetap terjaga. - Fleksibilitas dan Manajemen Risiko
Proses pengembangan disiapkan untuk menghadapi perubahan dan risiko dengan kemampuan adaptasi yang baik. - Tim Mandiri
Tim memiliki otonomi untuk mengatur diri mereka sendiri dengan dukungan dari pimpinan.
6 Langkah Metode Agile
Berikut adalah enam langkah penting dalam metode Agile untuk mengembangkan perangkat lunak:
- Pengumpulan Kebutuhan (Requirements)
Pada langkah ini, tim pengembang dan pengguna bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak yang akan dikembangkan. - Desain (Design)
Langkah ini melibatkan pembuatan arsitektur informasi dan desain visual dari perangkat lunak yang akan dibuat, termasuk antarmuka pengguna dan elemen-elemen penting lainnya. - Pengembangan (Development)
Proses pengkodean perangkat lunak dilakukan berdasarkan desain yang sudah disepakati. Pengembangan berlangsung secara iteratif, dengan hasil yang dapat diperlihatkan pada setiap siklusnya. - Pengujian (Testing)
Setelah pengembangan, perangkat lunak diuji secara menyeluruh untuk memastikan kualitasnya dan mendeteksi potensi kesalahan atau bug. - Implementasi (Deploy)
Perangkat lunak yang telah diuji dan dinyatakan siap digunakan akan diimplementasikan atau didistribusikan kepada pengguna. - Evaluasi (Review)
Tahap akhir ini melibatkan tinjauan dan evaluasi dari setiap siklus pengembangan yang telah dilakukan. Jika ada masukan atau perubahan yang diperlukan, tim akan melakukan revisi sebelum memulai siklus pengembangan berikutnya.
Contoh Metode Agile
Metode Agile adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang memiliki beberapa contoh, seperti Scrum, Kanban, Extreme Programming (XP), Lean, Feature-Driven Development (FDD), Dynamic Systems Development Method (DSDM), dan Crystal.
Setiap metode Agile dapat disesuaikan dengan kebutuhan tim dan proyek untuk mencapai efisiensi dan kualitas dalam pengembangan aplikasi. Contohnya, Scrum sering digunakan untuk proyek dengan tim yang terdiri dari beberapa orang.
Dalam Scrum, pengembangan dilakukan dalam iterasi yang disebut “sprint” dengan durasi biasanya antara 1 hingga 4 minggu. Setiap sprint dimulai dengan Sprint Planning Meeting untuk merencanakan dan memprioritaskan fitur-fitur yang akan dikembangkan dalam sprint berikutnya.
Dilanjutkan dengan proses pengembangan, pengujian, hingga akhir sprint yang diakhiri dengan Sprint Review Meeting serta Sprint Retrospective Meeting untuk mengevaluasi hasil kerja serta memperbaiki kinerja tim pada sprint-sprint berikutnya.
Scrum memiliki tiga peran utama, yaitu Product Owner, Scrum Master, dan Tim Pengembang serta memiliki pertemuan rutin yang terjadwal seperti Daily Standup Meeting.