Pengertian Algoritma K-Means Clustering
Algoritma K-Means Clustering adalah salah satu algoritma yang digunakan dalam analisis clustering data. Definisinya adalah algoritma yang bertujuan untuk mengelompokkan data ke dalam kelompok-kelompok yang serupa, berdasarkan kesamaan atribut atau karakteristik tertentu.
Dalam algoritma ini, setiap kelompok akan diwakili oleh sebuah centroid yang merupakan titik pusat klaster tersebut. Penggunaan algoritma K-Means bertujuan untuk mempermudah pemahaman data secara sistematis.
Fungsi Algoritma K-Means Clustering
1. Segmentasi Data
Algoritma ini digunakan untuk memisahkan data menjadi kelompok berdasarkan kesamaan karakteristiknya. Misalnya, dalam analisis konsumen, kita dapat mengelompokkan konsumen berdasarkan perilaku pembelian mereka.
2. Pengurangan Dimensi
K-Means juga dapat digunakan untuk mengurangi dimensi data. Dengan mengelompokkan data ke dalam beberapa kelompok, kita dapat mengurangi jumlah fitur yang diperlukan untuk mewakili data tersebut.
3. Pengelompokan Data
Ini membantu dalam pengelompokan data yang besar dan kompleks menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih mudah diinterpretasikan.
4. Pengenalan Pola
Dengan mengidentifikasi kelompok-kelompok dalam data, kita dapat mengenali pola atau tren yang mungkin sulit terlihat dalam data mentah.
Cara Kerja Algoritma K-Means Clustering
1. Inisialisasi
Langkah pertama adalah menginisialisasi jumlah kelompok yang diinginkan (K) dan menentukan titik awal untuk setiap centroid. Centroid awal ini bisa dipilih secara acak atau menggunakan metode lain yang sesuai.
2. Pengelompokan
Setelah inisialisasi, algoritma akan mengelompokkan setiap data ke dalam kelompok berdasarkan jarak terdekat dengan centroid. Jarak yang umum digunakan adalah jarak Euclidean.
3. Pembaruan Centroid
Setelah pengelompokan awal, centroid dari setiap kelompok akan diperbarui dengan menghitung rata-rata dari semua data yang termasuk dalam kelompok tersebut. Pembaruan ini dilakukan untuk memperbaiki posisi centroid dan memaksimalkan kesamaan antara data dalam kelompok yang sama.
4. Iterasi
Langkah-langkah pengelompokan dan pembaruan centroid akan diulang secara iterative sampai kondisi berhenti terpenuhi. Kondisi berhenti dapat berupa jumlah iterasi yang telah ditentukan, perubahan yang kecil dalam posisi centroid, atau kriteria lain yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Hasil Akhir
Setelah iterasi selesai, algoritma K-Means Clustering akan menghasilkan kelompok-kelompok yang optimal berdasarkan kesamaan karakteristik. Setiap data akan termasuk dalam satu kelompok tertentu berdasarkan jarak terdekat dengan centroid.
Contoh Program Algoritma K-Means Clustering
from sklearn.cluster import KMeans
import numpy as np
# Membuat dataset contoh
data = np.array([[1, 2], [5, 8], [1.5, 1.8], [8, 8], [1, 0.6], [9, 11]])
# Menginisialisasi model K-Means dengan 2 kluster
kmeans = KMeans(n_clusters=2)
# Melatih model pada data
kmeans.fit(data)
# Mendapatkan pusat kluster
centroids = kmeans.cluster_centers_
# Mendapatkan label kluster untuk setiap data point
labels = kmeans.labels_
print(centroids) # Pusat kluster
print(labels) # Label kluster
Kelebihan dan Kekurangan Algoritma K-Means Clustering
Kelebihan
- Sederhana dan mudah diimplementasikan.
- Efisien dalam mengelompokkan data besar.
- Menghasilkan hasil yang stabil dengan iterasi yang memadai.
Kekurangan
- Sensitif terhadap inisialisasi centroid awal.
- Jumlah kluster (K) harus diketahui sebelumnya.
- Tidak cocok untuk data dengan bentuk atau ukuran kluster yang berbeda-beda.
- Rentan terhadap outliers yang dapat memengaruhi lokasi centroid.