Memahami seluk-beluk sebuah website memang memerlukan waktu dan usaha yang cukup banyak. Terdapat banyak istilah yang mungkin perlu dipelajari, salah satunya adalah semantic web.
Pengertian Web Semantik
Web Semantik merupakan sebuah visi untuk memperluas World Wide Web yang sudah ada, dengan memberikan metadata mesin-baca pada informasi dan data yang dipublikasikan agar dapat diproses oleh program perangkat lunak. Dalam kata lain, metadata tambahan ditambahkan pada konten dan data yang sudah ada di Web sehingga komputer dapat menginterpretasikan informasi tersebut dengan cara yang bermakna, mirip dengan cara manusia memproses informasi untuk mencapai tujuan mereka.
Tujuan utama dari web semantik adalah meningkatkan interoperabilitas antara aplikasi dan sistem informasi, sehingga memudahkan pertukaran informasi dan integrasi data dari berbagai sumber secara otomatis.Web semantik menggabungkan berbagai teknologi dan standar seperti RDF (Resource Description Framework), OWL (Web Ontology Language), dan SPARQL (SPARQL Protocol and RDF Query Language) untuk memberikan cara yang sistematis untuk menggambarkan, memodelkan, dan mengintegrasikan data dan informasi di web.
Dalam konteks web semantik, informasi tidak hanya dianggap sebagai kumpulan dokumen atau halaman web, tetapi juga sebagai data yang terstruktur, yang dapat diakses dan digunakan oleh mesin untuk menghasilkan informasi yang lebih bermakna. Web semantik memberikan cara untuk menciptakan “web yang lebih cerdas” dengan kemampuan untuk menghubungkan, mengintegrasikan, dan merepresentasikan informasi secara lebih baik dan lebih mudah diakses.
Cara Kerja Web Semantik
Berikut ini akan dijelaskan tentang cara kerja web semantik:
A. Sejak konsepsi Tim Berners-Lee tentang web, web terus berkembang menuju semantik. Saat ini algoritma yang digunakan sudah lebih efisien dalam mencari informasi di dalam himpunan data yang lebih terstruktur.
B. Penambahan semantik, struktur dan keterkaitan yang bermakna dan dapat diinterpretasikan oleh mesin pada data memungkinkan komputer untuk mencari dan memodifikasi informasi dengan lebih tepat. Hal ini membantu meningkatkan pengalaman pencarian konten yang lebih baik dan memungkinkan untuk berbagi data, penggabungan, analisis, dan penggunaan ulang data secara lebih efisien.
C. Penggunaan ketiga teknologi tersebut adalah salah satu cara untuk membedakan aplikasi Web Semantik dari aplikasi lainnya. Web Semantik telah dijuluki dengan berbagai nama, termasuk Web 3.0 dan Linked Data Web. Beberapa nama tersebut memiliki bobot yang cukup besar dalam tumpukan teknis.
D. “Knowledge graph” adalah salah satu contoh terbaru dari teknologi Web Semantik. Seiring waktu, tujuan Web Semantik terhambat karena berbagai faktor seperti aplikasi yang salah arah, kurangnya skala, dan kompleksitas yang dirasakan. Konsep knowledge graph muncul untuk membantu pengembang dan pembuat keputusan dalam membatasi pengembangan dan penyebaran standar Web Semantik secara lebih ketat.
Komponen Web Semantik
Web Semantik bergantung pada beberapa standar dan perangkat yang berbeda:
– XML adalah format dasar untuk dokumen terstruktur, meskipun tidak memiliki semantik spesifik. XML Schema memungkinkan pengetikan data dan membatasi struktur dokumen agar dapat diprediksi oleh komputer.- Resource Description Framework (RDF) adalah model data tiga bagian (subjek, predikat, objek) untuk merujuk pada objek atau sumber daya dan bagaimana mereka saling terkait. Model berbasis RDF sering direpresentasikan menggunakan XML.
– Uniform Resource Identifiers (URI) adalah string karakter pendek yang mengidentifikasi sumber daya di web, seperti dokumen, gambar, atau file yang dapat diunduh. URI (juga dikenal sebagai URL) memberikan akses program ke sumber daya secara sederhana dan dapat mengeluarkan perintah dari server dengan mudah.
– RDF Schema (RDF-S) menjelaskan properti, kelas, dan hierarki sumber daya RDF.
– Web Ontology Language (OWL) digunakan untuk merepresentasikan secara eksplisit arti istilah dalam kosakata dan hubungan antara istilah tersebut, yang disebut ontologi. OWL lebih canggih daripada XML, RDF, dan RDF-S dalam kemampuannya untuk merepresentasikan konten yang dapat diinterpretasikan oleh mesin.
Contoh Web Semantik
konsep Semantic Web telah menghasilkan sejumlah situs web yang menggunakan struktur dan keterkaitan bermakna untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Beberapa contoh situs web yang mengimplementasikan prinsip Semantic Web mencakupBerikut beberapa contoh website yang menerapkan teknologi web semantik:
1. Google Custom Search (dahulu Google Coop) menggunakan web semantik untuk memperbaiki hasil pencarian yang lebih relevan dan lebih tepat sasaran. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan hasil pencarian berdasarkan topik atau kategori tertentu.
2. Second Life, sebuah platform virtual dunia, menggunakan teknologi web semantik untuk menyediakan konten yang lebih personal dan terkait dengan pengguna. Informasi profil pengguna seperti lokasi, kepentingan, dan aktivitas digunakan untuk menghubungkan pengguna dengan konten yang mungkin menarik bagi mereka.
3. Radar Networks, perusahaan teknologi semantik, memiliki platform web semantik yang disebut Twine. Twine memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengatur, dan berbagi informasi secara otomatis dengan memahami makna di balik data yang mereka masukkan.
4. iGoogle, layanan homepage personal dari Google, memungkinkan pengguna untuk menambahkan widget dan konten yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. Web semantik digunakan untuk memahami preferensi pengguna dan menyediakan konten yang sesuai.
5. Yahoo’s Food Site menggunakan teknologi web semantik untuk menyediakan rekomendasi resep yang sesuai dengan preferensi pengguna berdasarkan data nutrisi, alergi, dan preferensi rasa. Informasi ini diambil dari profil pengguna dan digunakan untuk menyajikan rekomendasi yang lebih personal.