Internet of Things (IoT) adalah konsep di mana objek-objek tertentu memiliki kemampuan untuk mengirimkan dan menerima data melalui jaringan Wi-Fi tanpa interaksi manusia. Semua proses ini dilakukan secara otomatis melalui program yang telah diprogram sebelumnya.
IoT merujuk pada jaringan objek fisik yang dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang memungkinkan pertukaran data dengan perangkat dan sistem lain melalui internet. Objek-objek ini bisa berupa benda-benda sehari-hari di rumah tangga atau peralatan industri yang lebih kompleks. Saat ini, sudah ada lebih dari 7 miliar perangkat IoT yang terhubung, dan perkiraan menunjukkan bahwa jumlah tersebut akan meningkat menjadi 10 miliar pada tahun 2020 dan 22 miliar pada tahun 2025. Oracle, sebagai perusahaan teknologi, memiliki jaringan mitra yang terlibat dalam pengembangan perangkat IoT.
Sejarah IoT
Istilah “Internet of Things” (IoT) diperkenalkan oleh Kevin Ashton dalam sebuah presentasi kepada Proctor & Gamble pada tahun 1999. Kevin Ashton adalah salah satu pendiri Auto-ID Lab MIT dan ia mengoptimalkan teknologi RFID (yang digunakan dalam detektor kode batang) untuk domain manajemen rantai pasokan. Selain itu, ia juga mendirikan perusahaan bernama Zensi, yang berfokus pada pengembangan teknologi sensing dan monitoring.
Dalam sebuah kutipan yang ditulis oleh Kevin Ashton pada 22 Juli 2009 dalam jurnal RFID, ia mengungkapkan pemahamannya tentang inti dari IoT, yang sangat relevan hingga saat ini. Ia menyatakan, “Jika kita memiliki komputer yang mengetahui segala hal tentang objek-objek di dunia ini, dengan menggunakan data yang mereka kumpulkan tanpa bantuan kita, kita akan dapat melacak dan menghitung segala sesuatu, dan secara signifikan mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan objek-objek memerlukan penggantian, perbaikan, atau penarikan kembali, serta apakah objek-objek tersebut masih segar atau sudah melewati masa terbaiknya.”
Lebih lanjut, Ashton juga menyatakan, “Kita perlu memberdayakan komputer dengan kemampuan mereka sendiri untuk mengumpulkan informasi, sehingga mereka dapat melihat, mendengar, dan mencium dunia dengan kemampuan alaminya, dalam segala kemegahan keacakan yang ada di dalamnya.”
Dari kutipan tersebut, dapat dipahami ideologi yang mendasari pengembangan IoT. Kevin Ashton, seorang pelopor dalam teknologi tersebut, juga menciptakan sistem standar global untuk RFID dan sensor lainnya. Ia berpendapat bahwa sebagian besar data yang beredar di internet saat ini berasal dari input atau pengumpulan data yang dilakukan oleh manusia ke dalam sistem.
Maka, dalam masa depan, sistem tidak lagi memerlukan keterlibatan manusia sebagai perantara, melainkan terhubung secara langsung ke sensor dan internet untuk mengumpulkan data dari dunia nyata. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Internet of Things (IoT) terjadi ketika kita menghubungkan objek-objek (things) yang tidak dioperasikan oleh manusia ke dalam jaringan internet.
Referensi Model IoT
Model referensi IoT melibatkan beberapa komponen utama yang saling berinteraksi dan berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem IoT yang efisien. Salah satu model referensi yang umum digunakan adalah model berikut:
- Physical Devices & Controlers- Merupakan komponen fisik atau perangkat keras dalam jaringan IoT. Ini termasuk sensor, aktuator, perangkat kontrol, dan perangkat cerdas lainnya yang berfungsi untuk mengumpulkan data dari lingkungan fisik dan mengendalikan perangkat lain.
- Connectivity- Merupakan lapisan yang menghubungkan perangkat fisik dalam jaringan IoT. Ini mencakup teknologi jaringan seperti Wi-Fi, Bluetooth, jaringan seluler, dan lain-lain yang memungkinkan komunikasi antara perangkat-perangkat dalam jaringan.
- Edge Computing- Merupakan lapisan di mana pemrosesan data dilakukan secara terdistribusi dan terdekat dengan perangkat fisik, yaitu di “edge” jaringan. Edge computing memungkinkan pemrosesan dan analisis data yang cepat dan responsif dengan mengurangi ketergantungan pada komputasi pusat atau cloud.
- Data Accumulation- Merupakan tahap di mana data yang dikumpulkan dari perangkat fisik dan sensor diakumulasikan dan disimpan untuk analisis lebih lanjut. Data ini dapat dikumpulkan secara real-time atau dalam interval waktu tertentu tergantung pada kebutuhan aplikasi.
- Data Abstraction- Merupakan lapisan di mana data yang dikumpulkan diolah, diproses, dan diabstraksikan menjadi informasi yang relevan. Ini melibatkan transformasi data mentah menjadi bentuk yang dapat dipahami dan digunakan oleh aplikasi dan sistem lainnya.
- Application- Merupakan komponen yang menggunakan data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem IoT untuk memberikan layanan dan fungsionalitas yang berbeda. Aplikasi IoT dapat meliputi pemantauan lingkungan, manajemen energi, sistem keamanan, otomasi rumah, dan banyak lagi.
- Collaboration & Processes- Merupakan aspek penting dalam model referensi IoT yang melibatkan kolaborasi antara perangkat dan sistem, serta proses yang melibatkan interaksi antara berbagai komponen. Kolaborasi ini dapat mencakup pertukaran data, interaksi antara perangkat, koordinasi tugas, dan proses pengambilan keputusan.
Manfaat IoT
Internet of Things (IoT) memiliki berbagai manfaat dan dampak positif dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa manfaat utama dari IoT adalah sebagai berikut:
- Efisiensi Operasional- IoT dapat meningkatkan efisiensi operasional dalam berbagai industri. Dengan menghubungkan perangkat fisik dan mengumpulkan data secara real-time, IoT memungkinkan pemantauan dan pengendalian yang lebih baik. Ini dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya operasional.
- Peningkatan Kualitas Hidup- IoT dapat meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai aplikasi yang berfokus pada kenyamanan, kesehatan, dan keamanan. Contohnya adalah rumah pintar (smart home) yang memungkinkan kontrol otomatis dan pengawasan melalui perangkat terhubung, sistem kesehatan pintar yang memantau kondisi pasien secara real-time, dan transportasi cerdas yang meningkatkan keamanan dan efisiensi transportasi.
- Analitik dan Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik- Dengan mengumpulkan data secara terus-menerus dari perangkat terhubung, IoT memberikan sumber data yang kaya untuk analitik dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Data ini dapat digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang operasi, perilaku konsumen, tren pasar, dan banyak lagi. Hal ini memungkinkan perusahaan dan organisasi untuk mengoptimalkan strategi, mengidentifikasi peluang baru, dan merespons dengan cepat terhadap perubahan.
- Keamanan dan Keandalan- IoT dapat meningkatkan keamanan dan keandalan dalam berbagai konteks. Misalnya, dengan menggunakan sistem keamanan IoT, kita dapat memantau dan mengamankan rumah atau gedung dengan lebih efektif. Di industri, IoT juga dapat digunakan untuk pemantauan infrastruktur kritis, seperti jaringan listrik, jaringan air, dan jaringan transportasi, sehingga memungkinkan deteksi dini dan pencegahan kerusakan atau gangguan.
- Efisiensi Energi dan Lingkungan- IoT dapat membantu dalam mengelola dan mengoptimalkan penggunaan energi. Contohnya adalah penggunaan smart grid untuk mengatur dan mengoptimalkan distribusi listrik, penggunaan sensor pintar untuk pengelolaan air yang efisien, dan sistem pengawasan lingkungan untuk mengukur dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Kemajuan dalam Industri dan Inovasi- IoT telah mendorong kemajuan dalam berbagai industri dan mendorong inovasi baru. Misalnya, IoT telah memungkinkan perkembangan kendaraan otonom, manufaktur cerdas, pertanian presisi, dan perawatan kesehatan digital. Hal ini membuka peluang baru untuk efisiensi, keunggulan kompetitif, dan transformasi industri.
Contoh IoT
1. Smart City (Kota Pintar)
IoT dapat digunakan dalam pengelolaan kota yang cerdas. Misalnya, penggunaan sensor untuk mengontrol dan memantau pencahayaan jalan secara otomatis berdasarkan kehadiran orang, mengoptimalkan penggunaan energi dengan mengatur penggunaan listrik di gedung-gedung, memantau kualitas udara, dan mengelola sistem transportasi yang efisien.
2. Pertanian Pintar (Smart Farming) IoT dapat digunakan dalam pertanian untuk memantau kondisi tanah, tingkat kelembaban, suhu, dan kebutuhan air secara real-time. Hal ini memungkinkan petani untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan produktivitas. Contohnya, menggunakan sensor dan sistem irigasi otomatis untuk memberikan air secara tepat pada waktu yang tepat kepada tanaman.
3. Manufaktur Cerdas (Smart Manufacturing)
IoT dapat digunakan untuk menciptakan pabrik yang cerdas dan efisien. Dengan menghubungkan mesin-mesin dan peralatan produksi, data dapat dikumpulkan secara real-time untuk memantau kondisi, kinerja, dan perawatan mesin. Hal ini memungkinkan identifikasi dini kerusakan atau gangguan produksi, perencanaan perawatan yang efisien, dan peningkatan produktivitas secara keseluruhan.
4. Transportasi Cerdas (Smart Transportation)
IoT dapat digunakan dalam pengelolaan transportasi untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan kenyamanan. Contohnya, menggunakan sensor dan sistem pengawasan untuk mengelola lalu lintas secara adaptif, memberikan informasi real-time kepada pengemudi tentang kondisi jalan dan parkir, serta mengoptimalkan rute dan jadwal transportasi publik.
5. Kesehatan Pintar (Smart Healthcare)
IoT dapat digunakan dalam bidang kesehatan untuk memberikan perawatan yang lebih baik dan efisien. Misalnya, perangkat wearable dapat mengumpulkan data kesehatan individu seperti detak jantung, tingkat aktivitas, dan tidur. Data ini dapat dikirim ke dokter atau sistem kesehatan untuk pemantauan jarak jauh, diagnosis dini, dan manajemen penyakit yang lebih baik.