FIK-TI UMSU WEBINARSERIES#1
Medan, 6 November 2020 Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi Universitasm Muhammadiyah Sumatera Utara menggelar webinar series perdana yang di hadiri oleh berbagai kalangan dari dosen, mahasiswa dan umum yang di selenggarakan secara daring dan diikuti oleh lebih dari 300 peserta.
Acara ini di buka langsung oleh Wakir Rektor II Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara sekaligus Dekan FIK-TI UMSU Assoc. Prof. Dr. Akrim, M.Pd. Dan di ikuti oleh Narasumber yang sangat luar biasa Assoc. Prof. Dr. Sonny Zulhuda yang berasar dari International Islamic University Malaysia yang di moderatori oleh Ibu Yoshida Sary, M.Kom.
Dalam Sambutannya, Dekan FIK-TI UMSU Menjelaskan bahwa zaman telah sangat berubah dari yang serba tradisional semua beralih dan bertransformasi ke bidang teknologi untuk di segala bidang kehidupan. Dan di Era yang sudah memasuki Era Industri 4.0 dan Era Society 5.0 pemahaman tentang Ethics di dalam dunia digital tentu saja sangat di butuhkan. Di era digital ini penyebaran informasi kian bertumbuh dan perkembangannya sangat pesat. Penyebarannya bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun hanya dengan media sosial yang menjadi alat dalam mempermudah akses seseorang untuk berinteraksi sosial.
Media sosial merupakan media paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Tetapi fakta yang ada, masyarakat tidak bisa mengendalikan diri hingga terseret arus negatif dari penyalahgunaan teknologi ini. Untuk itu perlu nya kita memahami dengan bijak agar tidak terjerumus dalam penyebaran hoax, cyber bullying, stalker harassment dan penyalahgunaan media sosial. Sehingga etika dan adab menjadi bagian hal yang sangat penting dari ilmu. Seperti contoh seperti yang di sampaikan oleh Bapak Sonny Zulhada Kita terlalu mudah berbagi data. Alangkah baiknya kita meluangkan waktu untuk Re-Check kembali informasi tersebut jangan langsung di sebarkankadang kita tidak tau apakah data yg kita punya itu sepenuhnya benar, separuh benar apakah sama sekali tdak benar atau hoaks sehingga dapat merugikan orang lain yang menerima data/informasi tersebut.
Di dalam paparannya Assoc. Prof. Dr. Sonny Zulhuda juga menceritakan tentang Data Culture di dalam Islam dimana Data itu adalah Bounty, Data adalah sebuah kepercayaan dimana tidak semestinya di rubah dari asalnya, di salahgunakan, terlalu sering digunakan serta kurang dimanfaatkan. Data juga bisa menjadi sebuah ujian dan dapat menjadi sebuah objek dakwah serta jihad. (HAL)