Routing adalah proses pengiriman paket data dari satu titik ke titik lain dalam jaringan komputer atau Internet. Saat sebuah paket data dikirimkan melalui jaringan, router bertanggung jawab untuk mengarahkan paket tersebut ke tujuan yang benar.
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan dan meneruskan paket data antara mereka. Router menggunakan tabel routing untuk menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data. Tabel routing berisi informasi tentang jaringan-jaringan yang terhubung langsung ke router dan jalur-jalur yang tersedia untuk mencapai jaringan tujuan.Proses routing melibatkan pengujian dan pemilihan jalur terbaik berdasarkan beberapa faktor, seperti kecepatan, keandalan, dan biaya.
Fungsi Routing
Routing memmiliki fungsi yaitu:
- Pengiriman Paket Data – Routing memastikan bahwa paket data dapat dikirim dari sumber ke tujuan yang ditentukan. Ini melibatkan pemilihan jalur yang optimal berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, kecepatan, dan keadaan jaringan. Dengan routing yang efisien, paket data dapat mencapai tujuan dengan cepat dan efektif.
- Konektivitas Jaringan – Routing memungkinkan terhubungnya jaringan yang berbeda secara bersama-sama. Dengan adanya routing, jaringan lokal dapat terhubung ke jaringan lainnya, seperti Internet. Hal ini memungkinkan akses ke sumber daya yang berada di jaringan lain dan memungkinkan komunikasi antar jaringan.
- Redundansi dan Keandalan – Routing dapat digunakan untuk menciptakan jalur cadangan dalam jaringan. Ini berarti jika terjadi kegagalan pada satu jalur, routing akan secara otomatis mengarahkan paket data melalui jalur alternatif. Hal ini membantu menjaga ketersediaan dan keandalan jaringan, sehingga jika ada gangguan pada salah satu jalur, komunikasi masih tetap dapat berlangsung melalui jalur yang lain.
- Skalabilitas Jaringan – Routing memungkinkan jaringan untuk diperluas dengan penambahan lebih banyak perangkat dan jaringan. Dengan menggunakan protokol routing yang tepat, jaringan dapat mengelola pertumbuhan dan penambahan node baru tanpa mengganggu konektivitas dan kinerja jaringan yang ada.
- Keamanan Jaringan – Routing juga dapat berkontribusi pada keamanan jaringan. Melalui pengaturan routing yang tepat, administrator jaringan dapat mengimplementasikan kebijakan keamanan, seperti pengendalian akses dan segmentasi jaringan. Routing yang baik dapat membantu melindungi jaringan dari ancaman keamanan dan menjaga data tetap aman.
Jenis – Jenis Routing
Ada beberapa jenis routing yang umum digunakan dalam jaringan komputer. Berikut adalah penjelasan singkat tentang tiga jenis routing:
- Static Routing
Static routing adalah jenis routing di mana pengaturan jalur pengiriman paket data ditentukan secara manual oleh administrator jaringan. Dalam static routing, administrator menentukan jalur yang tetap dan statis untuk pengiriman paket data antara jaringan. Ini dilakukan dengan menentukan entri routing manual dalam tabel routing router. Keuntungan dari static routing adalah kecepatan dan keamanan yang tinggi karena tidak ada perhitungan dinamis yang terlibat. Namun, static routing memerlukan pengaturan manual dan tidak dapat menyesuaikan perubahan topologi jaringan secara otomatis. - Default Routing
Default routing adalah jenis routing di mana router mengirimkan semua paket data yang tidak memiliki entri routing spesifik dalam tabel routing ke tujuan yang sama, yaitu router default. Router default adalah router yang bertindak sebagai pintu gerbang keluar untuk jaringan yang lebih besar, seperti Internet. Default routing memungkinkan pengiriman paket data secara efisien tanpa perlu menentukan jalur secara manual untuk setiap tujuan. Namun, default routing tidak memberikan fleksibilitas dalam memilih jalur terbaik dan tidak cocok untuk jaringan kompleks dengan banyak jalur alternatif. - Dynamic Routing
Dynamic routing adalah jenis routing di mana router menggunakan protokol routing khusus untuk secara otomatis bertukar informasi routing dengan router lain dalam jaringan dan mengambil keputusan routing berdasarkan informasi yang diterima. Protokol routing dinamis, seperti Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path First (OSPF), atau Border Gateway Protocol (BGP), digunakan untuk menghitung jalur terbaik berdasarkan metrik seperti jarak, kecepatan, atau biaya. Dynamic routing memungkinkan jaringan untuk beradaptasi dengan perubahan topologi secara otomatis dan memilih jalur terbaik secara dinamis. Namun, dynamic routing memerlukan overhead komputasi dan membutuhkan konfigurasi yang lebih rumit daripada static routing.
Jenis Algoritma Routing
Algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama berdasarkan kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap perubahan dalam jaringan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua jenis algoritma routing tersebut:
- Adaptif Routing
Adaptif routing adalah jenis algoritma routing yang dapat beradaptasi dengan perubahan dalam topologi jaringan. Algoritma ini mampu memperbarui jalur pengiriman paket data secara otomatis saat terjadi perubahan pada jaringan, seperti penambahan atau penghapusan jalur, kegagalan link, atau perubahan beban jaringan. Adaptif routing menggunakan informasi dinamis tentang jaringan, seperti metrik jarak atau kecepatan, untuk menghitung jalur terbaik saat ini. Contoh algoritma routing adaptif termasuk Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path First (OSPF), dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP). - Non-Adaptif Routing
Non-adaptif routing adalah jenis algoritma routing yang tidak beradaptasi dengan perubahan dalam topologi jaringan. Jalur pengiriman paket data ditentukan secara statis atau sebelumnya dan tidak mengalami perubahan kecuali konfigurasi manual oleh administrator jaringan. Algoritma ini tidak menggunakan informasi dinamis tentang jaringan untuk menghitung jalur terbaik. Non-adaptif routing biasanya digunakan dalam jaringan yang memiliki topologi yang stabil dan tidak mengalami perubahan frekuensi tinggi. Contoh algoritma non-adaptif termasuk static routing dan default routing.
Cara Kerja Routing
Saat router menerima paket, ia membaca informasi di kepala paket untuk mengetahui tujuan yang dimaksudkan, seperti konduktor kereta yang memeriksa tiket penumpang untuk menentukan kereta mana yang harus mereka naiki. Berdasarkan informasi dalam tabel routing-nya, router menentukan jalur mana paket harus dikirim.Router melakukan proses ini berulang kali dalam hitungan detik dengan jutaan paket. Ketika paket melakukan perjalanan menuju tujuannya, ia mungkin diarahkan melalui beberapa router yang berbeda.
Tabel routing dapat bersifat statis atau dinamis. Tabel routing statis tidak berubah. Administrator jaringan secara manual mengatur tabel routing statis. Dengan demikian, jalur yang dilalui paket data melintasi jaringan sudah ditentukan, kecuali jika administrator secara manual memperbarui tabel tersebut.
Tabel routing dinamis diperbarui secara otomatis. Router dinamis menggunakan berbagai protokol rute untuk menentukan jalur terpendek dan tercepat. Keputusan ini juga didasarkan pada waktu yang diperlukan paket untuk mencapai tujuannya, mirip dengan cara Google Maps, Waze, dan layanan GPS lainnya menentukan rute terbaik berdasarkan pengalaman mengemudi sebelumnya dan kondisi lalu lintas saat ini.Routing dinamis memerlukan lebih banyak daya komputasi, itulah sebabnya jaringan yang lebih kecil mungkin menggunakan routing statis. Namun, untuk jaringan berukuran sedang dan besar, routing dinamis jauh lebih efisien.